Profil Desa Lamuk
Ketahui informasi secara rinci Desa Lamuk mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Lamuk, Kecamatan Kaliwiro, Wonosobo. Mengupas tuntas potensi ekonomi agraris, peran vital pasar tradisional, serta kelembagaan desa di tengah wilayah perbukitan yang subur dan berdaya.
-
Pusat Perekonomian Agraris
Mayoritas penduduk bergantung pada sektor pertanian tadah hujan dengan komoditas utama seperti jagung dan singkong, serta perkebunan kayu rakyat (sengon dan jati) sebagai investasi jangka panjang.
-
Pasar Desa Sebagai Jantung Ekonomi Lokal
Memiliki pasar tradisional yang hanya buka pada hari pasaran Wage dan Legi, yang berfungsi sebagai pusat vital perputaran ekonomi dan interaksi sosial masyarakat.
-
Pengembangan Ekonomi Terstruktur
Ditandai dengan adanya BUMDes "Wangsa Harja" yang menjadi wadah legal untuk mengelola dan mengembangkan berbagai potensi ekonomi desa secara lebih profesional, mulai dari pertanian hingga kerajinan.
Terletak di antara kontur perbukitan yang menjadi ciri khas Kabupaten Wonosobo, Desa Lamuk di Kecamatan Kaliwiro hadir sebagai representasi wilayah agraris yang tangguh dan memegang teguh kearifan lokal. Jauh dari hiruk pikuk pusat industri, desa ini membangun fondasi ekonominya di atas kesuburan tanah dan semangat gotong royong warganya. Profil Desa Lamuk merupakan cerminan dari harmoni antara pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan ekonomi berbasis komunitas dan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan di tengah tantangan geografis.
Letak Geografis dan Wilayah Administratif
Desa Lamuk secara administratif ialah bagian dari Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Posisinya berada di kawasan perbukitan dengan ketinggian yang bervariasi, memberikan karakteristik tanah yang subur untuk berbagai komoditas pertanian. Luas wilayah Desa Lamuk tercatat seluas 6,99 km². Secara geografis, wilayahnya berbatasan langsung dengan beberapa desa lain yang membentuk sebuah kesatuan sosial dan ekonomi di sekitarnya.Adapun batas-batas wilayah Desa Lamuk meliputi:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Banjarnegara
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Pucungkerep
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Ngasinan
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Pesodongan dan Desa Kaliguwo
Untuk menunjang efektivitas pemerintahan dan pelayanan masyarakat, wilayah Desa Lamuk terbagi menjadi beberapa unit yang lebih kecil. Wilayah desa ini terdiri dari tujuh dusun atau pedukuhan, yang masing-masing dipimpin oleh seorang kepala dusun. Ketujuh dusun tersebut yakni Dusun Krajan, Tlaga, Pucungsari, Sawal, Lamuk Jurang, Jambon, dan Reban. Pembagian ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mencerminkan pengelompokan sosial budaya masyarakat yang telah berlangsung turun-temurun.
Demografi dan Kehidupan Masyarakat
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Kaliwiro dalam Angka", jumlah penduduk Desa Lamuk tercatat sebanyak 3.352 jiwa, yang terdiri dari 1.697 penduduk laki-laki dan 1.655 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 6,99 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 480 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang moderat, memungkinkan pemanfaatan lahan yang optimal untuk permukiman dan pertanian.Struktur mata pencaharian penduduk Desa Lamuk didominasi oleh sektor agraris. Sebagian besar warga menggantungkan hidupnya sebagai petani, baik pemilik lahan maupun buruh tani. Selain itu, sektor peternakan juga menjadi sumber pendapatan komplementer yang penting bagi banyak keluarga. Selebihnya, masyarakat bekerja sebagai pedagang, buruh harian, pengrajin, serta sebagian kecil sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan di sektor jasa lainnya. Kehidupan sosial masyarakatnya masih sangat erat, diwarnai dengan tradisi gotong royong dan partisipasi aktif dalam kegiatan desa, yang menjadi modal sosial penting dalam proses pembangunan.
Tulang Punggung Perekonomian dari Sektor Agraris dan Perdagangan Lokal
Perekonomian Desa Lamuk berdenyut selaras dengan ritme alam dan musim tanam. Sektor pertanian menjadi penopang utama yang menggerakkan roda ekonomi lokal. Lahan-lahan di desa ini dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas pertanian yang menjadi andalan Kecamatan Kaliwiro secara umum. Tanaman pangan seperti jagung, singkong, dan ubi jalar tumbuh subur dan menjadi sumber pangan sekaligus komoditas yang dijual ke pasar. Di samping itu, perkebunan kayu rakyat, khususnya sengon (albasia) dan jati, menjadi bentuk investasi jangka panjang yang populer di kalangan masyarakat.Keunikan ekonomi Desa Lamuk juga terletak pada keberadaan pasar desa. Pasar tradisional ini tidak beroperasi setiap hari, melainkan hanya pada hari pasaran Wage dan Legi dalam penanggalan Jawa. Pada hari-hari tersebut, pasar menjadi pusat aktivitas ekonomi dan sosial, tempat para petani menjual hasil panennya dan warga membeli kebutuhan sehari-hari. Keberadaan pasar ini sangat vital karena menjadi simpul yang menghubungkan produsen lokal dengan konsumen, memotong rantai distribusi yang panjang, dan memastikan perputaran uang tetap berada di dalam komunitas desa.Selain pertanian, potensi di bidang ekonomi kreatif juga pernah menunjukkan geliatnya. Beberapa tahun lalu, Desa Lamuk dikenal memiliki para pengrajin batu mulia atau batu akik dan seni membentuk batu alam yang dikenal sebagai Shuiseki. Kemampuan ini merupakan keahlian unik yang, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber pendapatan alternatif sekaligus daya tarik wisata kreatif yang khas dari Desa Lamuk.
Upaya Pengembangan Ekonomi Melalui Kelembagaan Desa
Pemerintah Desa Lamuk menunjukkan komitmennya untuk mendorong kemandirian ekonomi melalui pembentukan lembaga formal di tingkat desa. Salah satu langkah strategis yang telah diambil ialah pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diberi nama "WANGSA HARJA". Pembentukan BUMDes ini dilegalkan melalui Peraturan Desa (Perdes) Lamuk Nomor 06 Tahun 2017.Dalam dokumen pendiriannya, BUMDes Wangsa Harja dirancang untuk mengelola berbagai unit usaha yang mencakup sektor-sektor potensial di desa. Unit usaha tersebut meliputi jasa bengkel, optimalisasi hasil pertanian, pengembangan peternakan, perdagangan umum, serta pengembangan industri kerajinan tangan. Kehadiran BUMDes ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa, mengelola potensi secara lebih profesional, menciptakan lapangan kerja baru, dan pada akhirnya memberikan kontribusi nyata bagi Pendapatan Asli Desa (PADes). Upaya ini menandakan adanya visi jangka panjang dari pemerintah desa untuk tidak hanya bergantung pada sektor tradisional, tetapi juga merambah ke pengelolaan bisnis yang lebih modern dan terstruktur.
Infrastruktur Penunjang dan Layanan Publik
Pembangunan infrastruktur dasar terus diupayakan oleh pemerintah desa dan kabupaten untuk mendukung aktivitas masyarakat. Akses jalan, meskipun memiliki tantangan tersendiri karena topografi perbukitan, menjadi prioritas untuk memastikan kelancaran transportasi orang dan barang, terutama untuk mengangkut hasil bumi ke pasar. Jaringan listrik telah menjangkau seluruh dusun, memungkinkan masyarakat mengakses informasi dan teknologi.Di bidang kesehatan, desa ini ditunjang oleh keberadaan fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas pembantu atau poliklinik desa, yang memberikan layanan kesehatan dasar bagi warga. Untuk layanan pendidikan, fasilitas sekolah dasar tersedia untuk memastikan anak-anak usia sekolah mendapatkan hak pendidikannya. Ketersediaan infrastruktur dan layanan publik ini, meskipun terus memerlukan peningkatan, menjadi fondasi penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan umum masyarakat Desa Lamuk.
Penutup
Desa Lamuk di Kecamatan Kaliwiro merupakan potret sebuah komunitas yang hidup dan berkembang dari kekayaan agrarisnya. Dengan populasi yang produktif, lahan yang subur, serta pasar tradisional sebagai jantung ekonominya, desa ini memiliki fondasi yang kuat. Tantangan ke depan terletak pada bagaimana mengoptimalkan potensi tersebut melalui inovasi di sektor pertanian, penguatan kelembagaan BUMDes "WANGSA HARJA", serta pengembangan kembali potensi ekonomi kreatif yang unik. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah desa dan warganya, Desa Lamuk memiliki prospek cerah untuk menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan tetap menjaga kearifan lokalnya di tengah arus perubahan zaman.